Emosi Ibu Hamil Juga Bisa Dirasakan Janin, Lo!
TABLOIDBINTANG.COM - Anda tahu, kan rasanya tertawa sampai otot-otot perut tertarik? Tertawa yang membuat lega hingga meneteskan air mata bahagia? Ternyata, jenis tawa seperti itu tidak hanya membahagiakan Anda, namun juga bagi bayi di dalam kandungan. Saat Anda sedih, cemas, dan khawatir, bayi pun merasakan hal yang sama. Bagaimana bisa?
Seperti Roller Coaster
Secara fisik, ketika ibu tertawa, bayi di dalam perut akan bergerak ke atas dan ke bawah. “Saat kami melihat janin dengan menggunakan ultrasonografi dan sang ibu mulai tertawa, kami bisa melihat janin melambung ke atas dan ke bawah rahim, mengangguk-anggukkan kepala, seperti sedang memantul di trampolin,” urai Dr. Janet DiPietro, peneliti dan psikolog perkembangan bayi yang menjabat Pembantu Dekan di Universitas John Hopkins, Maryland, AS. “Ketika para ibu melihat ini di layar, mereka tertawa lebih keras dan janin mereka bergerak ke atas dan bawah lebih kencang. Kami menduga inilah sebabnya mengapa orang-orang menyukai roller coaster ketika dewasa,” imbuhnya.
Sebaliknya, jika selama hamil ibu lebih sering dilanda kecemasan, stres, atau depresi, kemungkinan bayi akan membawa sifat cemas dan mudah rewel tanpa sebab setelah lahir. Bayi-bayi yang dilahirkan dari ibu hamil yang depresi 1,5 kali lebih mudah terserang depresi di usia 18 tahun, bahkan mengalami kecenderungan masalah emosional lain, misalnya sifat agresif. Mengapa? Karena hormon dapat masuk ke dalam tubuh bayi melalui plasenta atau ari-ari.
Peneliti dari Universitas Edinburgh, Skotlandia, Professor Jonathan Seckl, mengatakan, “Ada sebuah enzim yang ditemukan dengan kadar tinggi di dalam plasenta dan otak bayi. Dan itu adalah pelindung alami bayi yang mampu mematikan hormon stres.” Namun, jumlah enzim ini bisa berkurang bahkan hilang yang disebabkan kadar stres ibu yang tinggi selama kehamilan. Dalam sejumlah kasus, beberapa bayi bahkan tidak punya enzim pelindung ini sejak awal kehamilan sehingga hormon kecemasan mudah masuk ke tubuh melalui plasenta.
Bayi Mengingat Suara Ibu
Menurut DiPietro, seperti halnya Anda yang berusaha mengenal bayi sebelum mereka dilahirkan, bayi pun berusaha mengenali orang tua mereka sejak di dalam kandungan. Jika Anda kerap menebak seperti apa sifat anak kelak berdasarkan seberapa aktif gerakan mereka menendang dan menyundul perut ibu, bayi juga mulai mengenali ibu dari apa yang mereka rasakan di dalam kandungan.
Bayi yang terlahir prematur di usia 24-25 minggu bisa merespons suara di sekitar mereka, sehingga para ahli berpendapat kemampuan mendengar mereka sudah terbentuk sejak masih berupa janin di dalam perut. Pendapat ini didukung fakta bahwa menurut para wanita hamil, bayi merespons suara seperti nyanyian atau sekadar bunyi pintu dengan tendangan.
Lagi pula, rahim bukanlah tempat yang sunyi. Peneliti yang pernah memasukkan hidrofon ke dalam rahim wanita hamil mendapatkan level suara “seperti latar suara berisik di apartemen,” bilang DiPietro. Suara-suara ini berasal dari aliran darah, gemercik dan gemuruh dari perut dan usus, serta suara orang yang disalurkan lewat dinding lapisan ketuban. “Detak jantung bayi melambat ketika Anda bicara. Suara Anda, tawa Anda, nyanyian Anda, bahkan tangisan Anda terdengar familier bagi bayi. Mereka akan mengingatnya dan itu membuat mereka nyaman,” urai DiPietro.
Inilah sebabnya orang mengatakan, ibu hamil harus selalu bahagia. Tentu saja, kita pernah mengalami hari-hari yang buruk. Sedih, boleh. Namun jangan sampai berlarut-larut. Menurut para ahli, kesedihan atau stres sesaat tidak memberikan efek menetap pada bayi. Ambillah napas panjang, tenangkan diri, lakukan hal yang menyenangkan. Sebisa mungkin, buatlah bayi dalam kandungan Anda lebih akrab dengan suara tawa ketimbang kecemasan Anda. J riz